Dulu Busung Lapar, Pria Papua Ini Sekarang Bos 10 Perusahaan

Dulu Busung Lapar, Pria Papua Ini Sekarang Bos 10 Perusahaan

Dulu Busung Lapar, Pria Papua Ini Sekarang Bos 10 Perusahaan

Tidak semua orang kaya hidup banyak harta dari lahir. Beberapa satu diantaranya harus melalui perjuangan yang keras from zero to hero. Seperti narasi pelaku bisnis sukses Bahlil Lahadahlia.

Ketika menjadi pembicara di Milenial Fest, pria dari Papua ini bercerita bila kesuksesannya sekarang ini tidak mudah didapatkan. Dulu ia tiba dari keluarga tidak mampu dengan orang-tua bekerja sebagai karyawan membersihkan dan bangunan.

Tidak hanya itu, Bahlil sempat Slot Online alami masa kecil yang sulit dengan usaha berjualan kue saat duduk di bangku sekolah. Ia lalui pekerjaan jadi supir angkot mulai SMA sampai mahasiswa.

Bahlil bahkan menerangkan bila ia pernah memikul penderitaan busung lapar saat kuliah. Lelah dengan hidup miskin, Bahlil terpicu untuk bangun untuk menukar jalan hidupnya.

Saya pelaku bisnis by nasib. Dulu waktu SMP jualan kue, pernah jadi kondektur angkot sampai mahasiswa saya supir angkot. Perjuangan itu saya lakukan dari kecil.

Saya sudah capek miskin, terus saat semester 7 saya berpikir bila penderitaan ini harus selesai. Pada akhirannya saya coba jadi pelaku bisnis," papar Bahlil dalam acara Milenial Fest.

Sebelum jadi pelaku bisnis sukses seperti sekarang ini, pria 42 tahun itu pernah bekerja jadi karyawan bank sejauh enam bulan. Seterusnya ia setop dan memutuskan untuk bekerja pada lain tempat.

Bahlil sukses bekerja di perusahaan konsultan keuangan dan menghasilkan keuntungan sampai miliaran rupiah. Tidak aneh saat capai usia 25 tahun, Bahlil bisa mendapat gaji Rp35 juta sebulan.

Tidaklah cukup suka dengan gaji itu, Bahlil tentukan resign dan ingin membuat perusahaan sendiri. Beberapa temannya sempat kebingungan karena ketentuannya waktu itu.

Saya mengundurkan diri saya bangun perusahaan sendiri dan alami jatuh-bangun. Pernah membuat perusahaan tanpa kantor, saya katanya sekretariat jalan.

Saya catat di penyewaan komputer, kirim surat dengan cap, sampai akhirnya bisa seperti sekarang ini," cerita Bahlil kembali.

Ketua Umum Himpunan Pelaku bisnis Muda Indonesia itu saat ini sudah merasak kerja hasil kerasnya memulai usaha. Perusahaan yang dirintisnya, PT. Rifa Capital telah memiliki holding dari 10 perusahaan.

Pria lulusan Sekolah Tinggi Ekonomi Port Numbay Jayapura itu memiliki type usaha, diawali dari sektor perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi.

Comments

Popular posts from this blog

Kenalkan Para Orang Terkaya di Malaysia, dari Pengusaha Sarung Tangan hingga Logam

Tiga Negara yang Jadi Gudangnya Orang Kaya

Jerry Ng, Bankir Jagoan Pendatang Baru Orang Terkaya RI